Jumat, 05 Februari 2010

MEMUTARBALIKKAN FAKTA

kebanyakan tokoh masyarakat, politisi, pejabat, dan selebritas yang membohongi publik, memutarbalikkan, dan menutupi fakta.Praktek tidak terpuji tersebut telah memberikan dugaan bahwa "memutarbalikkan" fakta dengan dalih untuk menjaga reputasi sama dengan praktek/tujuan Public Relation. padahal tidak benar. Memutarbalikan fakta untuk menutupi apa yang sebenarnya terjadi, tidak etis dan tidak benar dilakukan dalam praktek Public Relation. Di dalam Public Relation, sekali anda berbohong pada publik, anda tidak akan di percaya lagi.

sepanjang tahun 2008 media mencatat beberapa kasus yang memutarbalikkan fakta atau menutupi fakta-fakta yang ada.

1. Anggota Dewan Bohongi Publik
jakarta, upaya anggota komisi III DPR yang menutupi studi banding ke swiss awal Agustus 2008, di nilai pengamat polotik Tjipta Lesmana sebagai sebuah kebohongan publik (public lie). Apalagi, menurutnya kegiatan studi banding ke luar negeri selama ini tak memberikan kontribusi nyata bagi rakyat.

"meskinya orang-orang itu di pecat semua. itu namanya kebohongan publik (public lie). Di Amerika Serikat, politisi melakukan public lie, sanksinya sangat berat sekali. Bagi politisi, itu kejahatan yang paling di haramkan. kalau di sinikan The show must go on, anjing menggonggong kafilah tetap berlalu, karena sistemnya sudah nge-gank," kata Tjipta, di jakarta, sabtu (9/8).

Berbagai kegiatan studi banding ke luar negeri yang dilakukan DPR, kata Tjipta, hanya membuang uang negara. Respon kontra yang datang dari publik, membuat anggota dewan berusaha menutupi kegiatan yang mereka lakukan. "studi banding itu no use, nggak ada gunanya. Menghabiskan miliaran rupiah tapi nggak ada hasilnya. Kenapa mereka menutup-nutupi, karena mereka malu?. mereka tahu publik marah, katanya ke daerah nyatanya ke luar negeri,"lanjut Tjipta.

Awal Agustus lalu, sejumlah anggota komisi III DPR berangkat ke swiss untuk studi banding dalam rangka penggodokan RUU Palang Merah. Namun, kegiatan itu tidak diketauhi oleh seluruh anggota komisi III. Beberapa diantaranya bahkan menyangkal, dan mengaku tengah melaukan kunjungan ke daerah. Departemen Luar Negeri sudah menyatakan bahwa memang ada kunjungan komisi III ke swiss.

sabtu, 9 Agustus 2008
Sumber : * www.kompas.com
* buku "+50 Kasus PR Terkini (CRISIS PUBLIC RELAITION)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar