Jumat, 18 Desember 2009

KRISIS PUBLIC RELATION 2

1.internal &external

Public internal dan external adalah yang berada didalam organisasi,yairu karyawan,manager ,suprvaisor ,serikat pekerja, dan dewan direksi.public internal adalah mereka yang tidak langsung berhubungan denagn perusahaan contoh: pemerintah pusat dan daerah,konsumen,masyarakat sekitar, dan lainya.


2.primary,secondary,and marginal


Public primer adalah mereka yang memiliki potensi paling strategis, baik yang mendukung maupun yang menghalangi kesuksesan individu maupun organisasi.keberadaan public sekunder cukup berpegaruh, walaupun tidak signifikan terhadap perusahaan. Public marjinal tidak siknnifikan terhadap perusahaan.public marjinal sama sekali tidak berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan.contohnya ketika seorang arti marsela zalianti terlibat kasus hukum dan diajukan ke hakim,saksi ,pengacara. Public sekundernya adalah keluarga yang korban dan merka yang hadir dipersidangan sedangkan margianal adalah masyarakat luas.


Jika perang pemasaran adalah bagaimana merebut mangsa pasar (market share) maka perang public relation adalah petarung merebut hati public, empati public, dan simpati public. Mereka yang dapat meraih hati pulic akan memenangkan pertempuran

Seperti yang terjadi pada Susilo Bambang Yudoyono menyusul pengunduran dirinya dari kabinet . pernyataan Taufik Kemas bahwa SBY jendral yang kekenak – kanakan terdengar arogan dan mendorong simpati public untum SBY. Sebuah blunder yang berakibat tidak terpilihnya Megawati dan keuntungan bagi SBY.

Hal ini juga pada aries sang Indonesia Idol ditengah sebuah kompetisi yang pemenangnya ditentukan jumlah sms yang masuk, tentu tidak mungkin bagi aries dan keluarganya untuk mengirim sms sebanyak – banyaknya. Latar isri dan satu orang anak yang masih kecil, menjadi dukungan luar biasa dalam menjaring sms. Kemenangan aries untuk menjadi Indonesian Idol, lebih banyak karena simpati public.


The power of Public Relations


Public relation sebagai suatu bidang pekerjaan berkembang tanpa batasan dan dihargai lebih dari tiga dekade. Kini Public Relation menjadi salah satu industri yang berkembang pesat yang ditandai dengan kenyataan – kenyataan berikut.


  1. Di amerika serikat, berdasarkan bureau of labur statistic (kantor statistic buruh AS), public Relation merupakan bisnis bernilai multi – dolar yang dilakukan oleh hampir 200.000 profesional sebagai industri yang perkembangannya paling cepat, dengan peningkatan hampir 47% ditahun 2005.

  2. Pada tahun 1995,Council Of Public Relation Firm melakukan studi untuk memperkirakan biaya aktivasi komunikasi di lebih dari 500 perusahaan. Hubungan langsung ditemukan antara biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk Public Relation dan banyaknya informasi yang diterima masyarakat .

  3. Hampir 200 lembaga pendidikan di Amerika Serikat dan banyak lagi di dunia menawarkan mata kuliah Public Relations untuk program sarjana. Banyak juga lembaga pendidikan yang menawarkan kursus Public Relation.

  4. Di abad 21, saat industri seperti perbankan,jasa,dan penjualan sangat rentan terhadap krisis, profesi Public Relation diharapkan berkembang pesat karena semakin banyak kepentingan organisasi untuk mengkomunikasi bisnis mereka.

  5. Pemerintah AS memiliki 9000 karyawan 9000 karyawan dibidang komunikasi bekerja dikantor informasi dan 1000 ahli komunikasi bekerja di Depaterment Pertahanan. Saat ini terdapat 20 konsultan Public Relation besar didunia dengan pendapatan lebih dari US$2 miliar per tahun.


Kekuatan Public Relation juga berakar pada demokrasi,yaitu kebebasan masayarakat untuk berpendapat,membuat keputusan sendiri, tinggal ,bekerja , dan memilih apa yang mereka inginkan. Kelangsungan kelangsungan hidup organisasi swasta atau pemerintah tergantung pada hubungan baik dengan kelompok atau individu yang pendapat,keputusan,dan kegiatan mereka mempengaruhi vitalitas dan kelangsungan bisnis perusahaan.

Sekuat tenaga,amerika mempengaruhi persepsi masyarakat dunia lewat berbagai media,baik melalui pidato presiden bush,lobi politik,diplomasi,tulisan bahkan propaganda untuk membuat dunia yakin bahwa irak mempunyai senjata pemusnah masal. Fakta yang kemudian terbukti tidak benar, setelah irak hancur lebur.

Bagi amerika, yang penting bukan pada ada atau tidaknya senjata pemusnah masal,tetapi bagaimana public percaya bahwa irak memilikinya. Dalam Public Relation, persepsi lebih penting dari realitas. Oleh sebab itu, perang irak sesungguhnya diawali oleh perang” Public Relation” ( perang persepsi).


Etiket Public Relations

secara umum, etiket berkenaan dengan nilai yang memberikan pedoman kepada seseorang, organisasi, atyu masyarakat untuk membedakan yang benar dan yang salah, adil, dan tidak adil, serta kejujuran dan kebohongan. Tindakan seseorang tidak hanya diukur oleh hati nuraninya tetapi juga oleh norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat.etiket pribadi dan organisasi dipengaruhi oleh faktor, seperti budaya, agama,dfan pendidikan. Masalahnya adalah apa yang dianggap benar oleh seseorang hanya diukur oleh hati nuraninya tetapi juga norma nilai yang berlaku dalam masyarakat. Etiket pribadi organisasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti budaya, agama, dan pendidikan. Masalahnya adalah apa yang dianggap benar seseorang belum tentu benar oleh orang lain.

Belakanga n ini banyak terjadi pelanggaran etiket dindonesia baik dalam dunia bisnis maupun dalam bidang politik. Perhatikan dalam contoh berikut :

  1. Fasilitas tiket tol gratis yang rencananya akan diberikan PT. Jasa marga ke anggota DPR dianggap sebagian kalangan tidak etis. Indonesian corruption Watch (ICW)bahkan menilai pemberian suap dan penyalahgunaan wewenang (abuse of power).

Rabu, 09 Desember 2009

KRISIS PUBLIC RELATION

KRISIS PUBLIC RELATION

Dalam krisis public relation 10 entitas bisnis yang dapat terimbas krisis adalah sebagai berikut:

  1. Goods (barang)

Produk perusahaan berupa barang-barang fisik merupakan bagian yang terbesar dari produksi dan bisnis perusahaan di seluruh penjuru dunia. Kualitas yang baik adalah faktor fungsi keberhasilan, kualitas yang buruk akan membawa perusahaan ke dalam jurang krisis. Krisis jenis ini berpotensi terjadi karena produk mungkin saja tidak sempurna. Walaupun perusahaan telah melakukan riset yang baik dan teknik pengembangan produk sudah di lakukan, selalu saja ada kemungkinan produk tidak sempurna. Besaran efek krisis bergantung dari kecepatan pembuatan keputusan dari perusahaan dan resistensinya terhadap perlebaran masalah.

  1. Service (jasa)

Semakin maju perekonomian suatu bangsa akan berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan industri jasanya. Excellent service dan profesionalisme merupakan jaminan bagi kelangsungan bisnis perusahaan yang bergerak di sektor jasa.

  1. Experiences (pengalaman)

Ada beberapa perusahaan yang bisnis utamanya adalah memeberikan pengalaman kepada masyarakat. Ada pasar bagi konsumen yang ingin menghabiskan waktunya dengan berarung jeram,diving ,bungee jumping ,rafting ,dan hiking. Faktor keamanan dan keselamatan dalam bisnis ini sangat penting.

  1. Events (peristiwa)

Sebuah event juga bisa terkena krisis public relation bertugas untuk mempromosikan berbagai event seperti olimpiade piala dunia peluncuran produk baru konser musik dll.

Saat ini terdapat banyak perusahaan yang bergerak di bidang event organizer. Krisis yang biasa terjadi pada penyelengaraan event adalah jatuhnya korban dari pengunjung karna masalah keamanan.

  1. Persons (orang)

Saat ini tokoh public,selebritis ,atlit,politisi atau pejebat negara juga membutuhkan aktifitas public relation dalam rangka membangun citra diri yang positif di masyarakat (publik). Nama baik merupakan aset yang tidak ternilai. Ketika sebuah peristiwa terjadi dan berpotensi menurunkan citra seorang tokoh publik maka pada saat itu telah terjadi krisis public relations.

  1. Places (tempat)

Sebuah tempat, kota, negara, wilayah, atau propinsi bersaing secara ketat untuk menarik wisatawan baik domestik wisatawan asing dan investor untuk datang dan menanamkan modal mereka. Pada akhirnya investasi mereka diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Krisis bisa datang kapan saja dan menghancurkan sebuah wilayah. Krisis keuangan menggoyang Amerika, Tsunami menyapu Aceh, gempa mangguncang Yogyakarta , isu virus SARS melumpuhkan Singapura, Hongkong, dan Cina. Tugas PR antara lain membangun kembali persepsi positif publik terhadap sebuah wilayah yang pernah mengalami krisis.

  1. Properties (properti)

Properti terbagi menjadi dua, yaitu real properti (real estate) dan financial property (saham dan obligasi). Perusahaan yang bergerak di bidang real estate berusaha untuk menjual atau membeli atas nama pemilik untuk keperluan rumah tinggal atau komersial. Perusahaan investasi, bank dan lembaga keuangan non bank memasarkan produknya kepada investor. Keduanya dapat terkena krisis. Tidak stabilnya kondisi perekonomian membuat harga saham jatuh, yang pada akhirnya membuat banyak perusahaan merugi.

  1. Organization (organisasi)

Organisasi dapat terkena krisis apabila tidak berhasil dalam menjalankan fungsi dan perannya. Kegagalan ini mambuat banyak organisasi kehilangan kepercayaan publik. Ketika seorang jaksa terlibat kasus korupsi maka Kejaksaan Agung, sebagai sebuah intitusi yang menaungi jaksa dapat kehilangan kepercayaan publik.

  1. Information

Informasi dapat di produksi dan dipasarkan sebagai sebuah produk. Pada dasarnya informasi merupakan suatu yang di produksi dan distrubusikan, baik oleh sebuah lembaga pendidikan, Radio, televisi, penerbit buku, koran dan majalah. Ketidakakuratan informasi akan menyebabkan perusahaan yang bergerak di bidang informasi dapat kehilangan repuutasi dan kredibilitasnya.

  1. Ideas (gagasan)

Beberapa perusahaan menjual ide sebagai produk utamanya. Perusahaan periklanan menawarkan ide bagi kliennya, perusahaan konsultan menawarkan solusi yang berupa ide untuk memecahkan masalah, Arsitek menawarkan ide bagi mereka yang ingin membuat sebuah bangunan. Ide atau gagasan adalah juga produk yang bisa terkena krisis. Pasca reformasi ide pemekaran wilayah sangat marak terjadi di Indonesia. Sebut saja beberapayang berhasil seperti propinsi Banten dan Gorontalo. Ide pemekaran ini sontak berada dalam krisis menyusul kematian ketua DPRD Sumatera Utara akibat aksi kekerasan mereka yang mendukung pemekaran wilayah di Sumatera Utara.



Kredibilitas dan reputasi perusahaan sangat bergantung dari keseriusan perusahaan merespon krisis yang terjadi. Maka komunikasi yang terbuka dan konsisten memainkan peran yang penting dalam berkontribusi terhadap kesuksesan berkomunikasi selama masa krisis.

Public relations tidak hidup di ruang hampa. Ia memerlukan

Ruang untuk mengartikulasikan peran dan fungsinya untuk membangun citra positif perusahaan, menjalin hubungan yang harmonis dengan publik dan menyelesaikan krisis yang terjadi.





SEJARAH HUMAS ( PUBLIC RELATION)

SEJARAH HUMAS

Humas adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi.

Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi .

Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dan masyarakatnya.(wikipedia)


Sejarah dan Perkembangan Public Relations

Posted by rumakom in public relations, sejarah.
trackback

Humas kependekan dari hubungan masyarakat. Hal ini seringkali disederhanakan sebagai sebuah terjemahan dari istilah Public Relations (PR). Sebagai ilmu pengetahuan, PR masih relatif baru bagi masyarakat Indonesia. PR sendiri merupakan gabungan berbagai imu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi dan lain-lain.

Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini PR mengalami perkembangan yang sangat cepat. Namun perkembangan PR dalam setiap negara itu tak sama baik bentuk maupun kualitasnya.Proses perkembangan PR lebih banyak ditentukan oleh situasi masyarakat yang kompleks.

PR merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi (Kasali, 2005:1). Di masa mendatang PR diperkiraan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pemerintah AS mempekerjakan 9000 karyawan di bidang komunikasi yang ditempatkan di United States Information Agency.

Perkembangan Humas di Dunia

Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.

Perkembangan PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia. Unsur-unsur memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan masyarakat, adalah landasan bagi masyarakat.

Tujuan, teknik, alat dan standar etika berubah-ubah sesuai dengan berlalunya waktu. Misalnya pada masa suku primitif mereka menggunakan kekuatan, intimidasi atau persuasi ntuk memelihara pengawasan terhadap pengikutnya. Atau menggunakan hal-hal yang bersifat magis, totem (benda-benda keramat), taboo (hal-hal bersifat tabu), dan kekuatan supranatural.

Penemuan tulisan akan membuat metode persuasi berubah. Opini publik mulai berperan. Ketika era Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini dan pengguna persuasi. Pada saat Yunani kuno mulai dikembangkan Olympiade untuk bertukar pendapat dan meningkatkan hubungan dengan rakyat. Evaluasi mengenai pendapat atau opini publik merupakan perkembangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan.

Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya.

Berikut gambaran kronologis PR di dunia:

Abad ke-19 : PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang
mandiri didasarkan pada perkembangan Ilmu
pengetahuan dan teknologi.
1865-1900 : Publik masih dianggap bodoh
1900-1918 : Publik diberi informasi dan dilayani
1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan dihargai
1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di
fakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu
banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu
1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
1968 : Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah
ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu.
Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.
1968-1979 : Publik dikembangkan di berbagai bidang,
pendekatan tidak hanya satu aspek saja
1979-1990 : Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam
perubahan mental dan kualitas
1990-sekarang : a. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang,
sikap dan pola perilaku secara nasioal/internasional
b. membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional
c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya,
Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi

Asal Mula Istilah

Pengertian :

  1. Hubungan dengan masyarakat luas baik melalui publisitas khususnya fungsi-fungsi organisasi dan sebagainya terkait dengan usaha menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri (Webster’s New World Dictionary)
  2. Fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanan dan prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik (Public Relations News)
  3. Filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksaannya yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha memperoleh saling pengertian dan itikad baik (Moore, 2004: 6).

Public Relations yang diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat (humas) mempunyai dua pengertian. Pertama, humas dalam artian sebagai teknik komunikasi atau technique of communication dan kedua, humas sebagai metode komunikasi atau method of communication (Abdurrahman, 1993: 10). Konsep Public Relations sebenarnya berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut akan muncul perubahan yang berdampak (lihat Jefkins, 2004: 2).

Public Relations menyangkut suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua organisasi (non profit – komersial, publik- privat, pemerintah – swasta). Artinya Public Relations jauh lebih luas ketimbang pemasaran dan periklanan atau propaganda, dan telah lebih awal.

Dewasa ini, Public Relations harus berhadapan dengan fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu buruk, baik, atau tanpa pengaruh yang jelas. Karena itu, staf Public Relations dituntut mampu menjadikan orang-orang lain memahami suatu pesan, demi menjaga reputasi atau citra lembaga yang diwakilinya.

[dewi]

sejarah PR di indonesia

Public Relations (PR) secara konsepsional dalam pengertian “State of Being “ di Indonesia baru dikenal pada tahun 1950-an, Setelah kedaulatan Indonesia diakui oleh Kerajaan Belanda pada tanggal 27 Desember 1949. Dimana pada saat itu, Indonesia baru memindahkan pusat ibu kota dari Yogyakarta ke Jakarta. Tentu saja, proses pembenahan struktural serta fungsional dari tiap elemen-elemen kenegaraan baik itu legislatif, eksekutif, maupun yudikatif marak dilakaukan oleh pemerintah pusat. Pemerintah menganggap penting akan adanya badan atau lembaga yang menjadi pedoman dalam mengetahui“ Who we are, and what should we do,first? “. Oleh sebab itu, dibentuklah Departemen Penerangan. Namun, pada kenyataannya, departemen tersebut hanya berdedikasi pada kegiatan politik dan kebijaksanaan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah. Dengan kata lain, tidak menyeluruh.

Dengan alasan demikian, pada tahun 1962 , dari Presidium Kabinet PM Juanda, menginstruksikan agar setiap instansi pemerintah harus membentuk bagian atau divisi Humas (PR), ditahun itulah, periode pertama cikal bakal adanya Humas di Indonesia.dimana humas bertugas untuk menjelaskan peran dan fungsi-fungsi setiap kementrian, jawatan, lembaga,badan dan lain sebagainya.

Namun, tidak berhenti disitu saja, PR berkembang sesuai dengan keadaan yang terjadi. Dimulai dengan pengambilan kata “Humas” yang merupakan terjemahan dari Public Relations. Maka tak heran, kita sering menemui penggunaan sebutan “ Direktorat Hubungan Masyarakat” atau “Biro Hubungan Masyarakat” bahkan “ Bagian Hubungan Masyarakat “ sesuai dengan ruang lingkup yang dijangkau.

Jika dikaitkan dengan state of being, dan sesuai dengan method of communication, maka istilah Humas dapat dipertanggung jawabkan. Tetapi, jika kegiatan yang dilakukan oleh Kepala Hubungan Masyarakat itu, hanya mengadakan hubungan dengan khalayak di luar organisasi, misalnya menyebarkan press release ke massa media, mengundang wartawan untuk jumpa pers atau wisata pers, maka istilah hubungan masyarakat tersebut tidaklah tepat apabila dimaksudkan sebagai terjemahan dari public relations.

Itulah yang dialami oleh Indonesia, yang ternyata lupa akan aspek secara hakiki dari PR itu sendiri. Seperti, Pertama, Sasaran PR adalah public intern (internal publik ) dan public ekstern (Eksternal Publik). Internal Publik adalah orang-orang yang berbeda atau tercakup organisasi, seluruh pegawai mulai dari staff hingga jendral manager. Eksternal Publik ialah orang-orang yang berada di luar organisasi yang ada hubungannya dan yang diharapkan ada hubungannya. Seperti Kantor Penyiaran, PR harus menjalin hubungan dengan pemerintah, asosiasi penyiaran Indonesia, sebagai organisasi yang berhubungan, selain itu dengan berbagai macam perusahaan, biro iklan, LSM, dan masyarakat luas, sebagai calon pembuatan relasi kerja sama.

Kedua, kegiatan PR adalah komunikasi dua arah( reciprocal two ways traffic communications ). Artinya, dalam penyampaian informasi PR diharapkan untuk menghasilkan umpan balik, sehingga nantinya dapat menjadi bahan evaluasi perusahaan agar lebih baik.

Ternyata, orientasi PR Indonesia belum seutuhnya dapat dikatakan sebagai “ PR Sejati “. Sebab berbeda dengan konsep yang diterapkan oleh bapak PR, Ivy L.Lee, yakni mempunyai kedudukan dalam posisi pemimpin dan diberi kebebasan untuk berprakarsa dalam meyiapkan informasi secara bebas serta terbuka.

Maka tidak heran, di periode pertama tersebut, PR di Indonesia secara struktural belum banyak yang ditempatkan dalam top management. Ironis memang, dalam kenyataannya pemimpin perusahaan sering meminta kepala humas untuk mendampingi ketika menghadapi publik eksternal. Selain itu kegiatan masih banyak bersifat penerangan satu arah ke publik eksternal semata-mata.

Namun, perkembangan PR di Indonesia semakin maju, sehingga kini dapat dikatakan sebagai “PR Sejati”. Hal ini, dikarenakan perkembangan teknologi yang sangat pesat, sehingga membawa perubahan zaman.

Terbukti di periode kedua, pada tahun 1967-1971, terbentuklah Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas). Tata kerja badan ini antara lain ikut serta dalam berbagai kegiatan pemerintah dan pembangunan, khususnya di bidang penerangan dan kehumasan, serta melakukan pembinaan dan pengembangan profesi kehumasan.

Di periode ketiga tahun 1972 dan 1987, munculnya PR kalangan profesional pada lembaga swasta umum, yakni didirikannya Perhumas ( Public Relations Associations of Indonesia ) pada tanggal 15 Desember 1972. Konvensi Humas di Bandung tahun 1993, telah menetapkan Kode Etik Kehumasan Indonesia ( KEKI ). Perhumas tercatat sebagai anggota International Public Relations Associations (IPRA) dan Forum Asean Public Relations Organizations ( FAPRO ).

Pada tanggal 10 April 1987 di Jakarta dibentuk suatu wadah profesi PR lainnya yang disebut Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia ( APPRI ), yang bergerak dalam konsultan jasa kehumasan.

Di periode keempat, tahun 1995 hingga sekarang, perkembangan PR sangat pesat. Ternyata perkembangan PR tumbuh dikalangan swasta bidang professional khusus (spesialisasi) Humas bidang idustri pelayanan jasa. Ditandai terbentuknya Himpunan Humas Hotel Berbintang (H-3) pada tanggal 27 November 1995. Berdirinya Forum Humas Perbankan (Forkamas) pada tanggal 13 September 1996.

Sehingga kini, dapat sinkron dengan rumusan Fungsi PR dari Departemen Penerangan R.I, yaitu :

- Melaksanakan Hubungan ke dalam, yaitu pemberian pengertian tentang segala hal mengenai Departemen Penerangan terhadap “Internal Public” yaitu para karyawan.

- Melakukan hubungan ke luar, yaitu pemberian informasi tentang segala hal mengenai Departemen Penerangan terhadap “External Public” yaitu masyarakat pada umumnya.

- Melakukan pembinaan serta bimbingan untuk mengembangkan Kehumasan sebagai medium penerangan.(diambil dari blog countrysound)